Puisi Mak Oi Karya Rivai Apin

Mak oi, sekiranya dunia masih minta dijelaskan
cemerlang apa yang begitu dicinta.
Setidaknya, sayangku sayang, lupakan habis-habis,
kerna apa yang dipucuk hati, masihkah tidak membukti?

Pikirkanlah tipuan-tipuan cerdik
dan khayal cat cantik-cantik
tentang berkata benar apa sungguh kejujuran begitu pelit?

Sedemi cinta yang bisa berputik
dan belaian lidah bukan lagi kecupan palsu
Tenggelamkan kepalaku dalam-dalam di sumur dadamu
sehingga pada matahari aku tidak lagi malu.

Kau pun juga semoga,
lahir kita memang dari rahim yang begini
dan yang bukan putera nyata. Ia telah kita bunuh.


Sumber: Dari Dua Dunia yang Belum Sudah (1972).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama