Puisi Seperti Dikenalnya Karya Hasan Aspahani

(TS Pinang)


1/ JEJAKNYA dihapus gulma, padi sudah lama diketam. Ia ikuti jalan ke hutan. Berburu ketidakmungkinan.

“Pak Petani. Boleh nanti kami pinjam sawahmu?”

Bocah nunggu kemarau. Layangan besar, digambari bentuk-bentuk musykil, dan kata-kata berani.

2/ DI hutan, ia perhatikan daun keladi dan aglonema, juga kecipak ikan di kubangan hujan. Suara-suara percakapan hewan-hewan. Dan garis-garis sinar matahari pagi di sela-sela kanopi dedaunan.

Eh, ada layangan putus benang, seperti ia kenal bentuk-bentuk musykil itu kini, seperti ia yang membisikkan kata-kata berani itu, dulu sekali....

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama