Puisi Seorang Tubuhku Karya Hasan Aspahani

JAUH sekali tubuhku, membawaku sampai padamu

Tubuhku adalah sebuah alamat, bertahun-tahun
dihuni orang yang salah, dia yang tak pernah
tahu, selalu kembali semua surat yang ia poskan,
dengan catatan: si penerima tak mengenal Anda!

*

Ingin sekali tubuhku, membawamu sampai padaku

Tubuhku adalah sebuah rumah, dengan selipat
sajadah. Di ruang paling bimbang, aku seperti
sedang menunggu, seseorang yang mungkin datang
lalu mengajak sembahyang. Aku, bayang-bayang,
sedih paling seduh, dan pedih yang tak juga sudah:
kami adalah barisan makmum menunggu, saf yang
semakin rapat, semakin lurus, dan semakin makin.

*

Letih sekali tubuhku mengengkaukan aku padamu.

Tubuhku adalah jalan panjang. Waktu melintas
di situ. Pada setiap ubah-arah, ia buat tanda:
di mata ia kecupkan lebat tangisan; di telapak
tangan ia telusuri garis kecemasan; di leher
ia kenali bau tanah hutan sehabis kebakaran; di
bibir ia rasakan sisa getar doa yang kupinta ketika
munajah seperti sepertiga malam, malam semalam.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama