Puisi Pompong Tak Singgah di Bakong Karya Hasan Aspahani

(: Rida K Liamsi)


BAIKLAH, lekas naik selangkah ke Daik,
sebelum dada cabik, sebelum dahi belah

Dan patah cabang lain jatuh ke jantung laut
ke bibir yang mengucap nama perahu hanyut

Siapa yang membisikkan siasat itu padamu, Sultan?

Maka tak ada peta pengungsian di lautan
dan sekarang kita melangkah tanpa denah

tersandung batang rebah pangkal sagu busuk

aduh, ada duri tertikam di sela kuku ibujari
aduh, ada lebah menyengat ujung lidah, tapi
masih kita berlagu tudung periuk pandai menipu

Siapa yang menikamkan khianat itu padamu, Sultan?

Sebagai tual-tual sagu, dirakit ke muara itu,
bila hujan sebentar, tenggelam rumah pengulu
tengok ada perahu datang dari teluk berhantu
menjemput bocah lelaki lihai menghalau ragu
Baiklah, lekas naik selangkah ke Daik,
sebelum mata lamur, sisa seruas umur

Sultan, siapa yang bilang padamu ini sudah terlanjur?

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama