Puisi Nah, Nietzsche Karya Hasan Aspahani

IA sentuh ubun-ubun engkau dengan kecup embun,
menuntun aku tentang tabiat Kasih dan Kasihan.

Ia belum mati, Ia belum mati, Puan Kasih! Kasihkan!
Bahkan bila ia berkenan, aku mohon nabi permpuan:
Ia utus kau padaku, satu-satunya pembenarmu.

Kekal cium pada engkau, Puan, di punggung lengan.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama