Puisi Mataku, Mata Bawang, Mata Pisau Karya Hasan Aspahani

(: Aan M Mansyur)


(1)
PADA lapisan ketiga, aku menemukan mata,
aku dan bawang itu lalu bertatapan, lama

Aku letakkan pisau di sisinya, kulihat mata
itu meneteskan air mata. “O, siapa yang
mengupas kelopak matamu?” tanya bawang itu.

O, begitu burukkah tangisku,
sampai ia tahu air mataku?

(2)
MATAKU, mata bawang, tiba-tiba silau oleh sinar
amat terang.

“Apakah harus kupejamkan mataku?” tanya pisau itu.

“Jangan,” kata bawang dan aku, nyaris bersamaan.

Lalu, bawang itu memejamkan matanya
Seperti pejam yang tak akan lagi membuka

Tinggal mataku dan mata pisau bertatapan,
tak lama… Dan kuraih lagi dia…

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama