Puisi Indeks Baris Pertama Puisi yang Panjang dalam Buku Puisi yang Belum Ingin Kuterbitkan Karya Hasan Aspahani

1. HAI, engkau! Rasa sakit itu. Masihkah kau kenal dengan
tubuhku? Tubuh yang belum selesai menjahit koyak jerit sendiri?

2. TUBUHKU adalah sawah yang mencintai musim hujan. Engkau
pematang liar, beralur licin, melingkar.

3. "MAUKAH kau menanamku?" tanya rasa sakit itu. Ah, aku
sudah menyemai benihnya, sebelum nanti rasa itu menyemak
menggulma.

4. MAAFKAN aku hujan. Maafkan aku katak. Maafkan aku
bangau. Aku tak bisa bermain dengan kalian. Aku sedang dirawat
oleh rasa sakitku.

5. PETANI itu pernah datang sekali. Berdiri di ambang subuh,
nyaris rubuh. Lalu pergi, dan selalu tergoda -- tapi menolak -- untuk
lagi kembali.

6. TAK ada jejak di pematang. Tapi, semalam ada yang datang.
Ke sawah ini. Seperti buru-buru, ia tanam sesuatu yang tak ia
harapkan akan tumbuh.

7. "SEANDAINYA, setiap butirku adalah benih yang tumbuh
padamu," kata hujan, kepada sawah. Sawah, sering sudah, ia
mendengar pertanyaan itu. Ia tahu, hujan tahu jawaban apa yang
ia senantiasakan.

8. MUNGKIN akulah petani itu. Petani yang ingin menanam diri
sendiri, di sawah sendiri. Memanen luka: luka sendiri.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama