Puisi Jika Kau Kutinggalkan Karya Hasan Aspahani

KUTERIMA cinta ini
dengan bangga dan sesal (sebagai bonusnya)
apa yang kubayangkan
bisa terselenggara
dengan sederhana
ternyata sedemikian rumitnya

Aku mencintai engkau, itu tentu
dan engkau mencintai aku

Pada kalender di dinding kamar kita
tak ada tanggal merah atau juga hari Minggu
bagi pertengkaran yang buntu
yang mempersoalkan hanya
soal itu
ke perkara itu

Di jalan depan pintu paviliun
yang tak pernah sampai jadi milik kita
becak menunggu
kau yang tenggelam
dalam buku
dan tinggi tumpukan kayu
sajak yang belum
kau beri api itu

Kuterima cinta ini
dulu sebagai pintu yang mulai terbuka
untuk memahami dugaan-dugaanmu
pertanyaan-pertanyaanmu
keyakinan-keyakinanmu
juga ketakutan-ketakutanmu
tapi hanya sekilas cahaya
yang bisa kukais
dari kelam malammu
dan aku tak sekuat itu
aku tersiksa
melihat kau terluka
oleh ketaklaziman kau yang memilih jalan
dan aku tak bisa bertahan lebih lama

Jika kau kutinggalkan
itu karena aku ingin
dalam diriku ada yang tersisa dari kita
yang tak akan pernah bisa bertahan
jika kita terus bersama.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama