Aku cinta kau,
karena kau begitu sawo-mateng cintaku.
Sekali aku boleh belai pada rambut
kemudian kau suruh aku minta diri.
Aku tidak akan mendekati
cinta dalam kelam,
karena kau begitu sawo-mateng cintaku.
Tapi engkau telah beri aku hari sekarang
dan kau paparkan hatimu.
Tentang jam-jam akan datang.
Ah, aku telah begitu asyik
dalam impiku yang beratus tahun
kenang engkau lepas dari kenangan!
Akan aku bawa bunga merah,
aku suka yang merah
aku suka yang hitam
mengapa dulu begitu bodoh, mencari dalam kisah
dan memuaskan kerinduan dalam tadahan malam.
Aku cinta kau,
karena kau begitu sawo-mateng cintaku
rampaikan bersama
kelampauan yang terlupa
dan kenanganmu yang tiada punya rupa,
sekarang, belai, sekarang
jangan suruh aku minta diri
ah, engkau begitu sawo-mateng cintaku.
Sumber: Wiki Puisi.
karena kau begitu sawo-mateng cintaku.
Sekali aku boleh belai pada rambut
kemudian kau suruh aku minta diri.
Aku tidak akan mendekati
cinta dalam kelam,
karena kau begitu sawo-mateng cintaku.
Tapi engkau telah beri aku hari sekarang
dan kau paparkan hatimu.
Tentang jam-jam akan datang.
Ah, aku telah begitu asyik
dalam impiku yang beratus tahun
kenang engkau lepas dari kenangan!
Akan aku bawa bunga merah,
aku suka yang merah
aku suka yang hitam
mengapa dulu begitu bodoh, mencari dalam kisah
dan memuaskan kerinduan dalam tadahan malam.
Aku cinta kau,
karena kau begitu sawo-mateng cintaku
rampaikan bersama
kelampauan yang terlupa
dan kenanganmu yang tiada punya rupa,
sekarang, belai, sekarang
jangan suruh aku minta diri
ah, engkau begitu sawo-mateng cintaku.
Sumber: Wiki Puisi.