Puisi Waktu Itu Karya Ridwan

Bernostalgia kembali menelusuri wisata masa lalu.
Di mana bersama adalah tujuan utama.
Rancang rencana yang mungkin sedikit absurd.
Mengalir begitu saja dan indah tanpa kecewa.
Huuuh. (menghela nafas)
Seketika semua abstrak, runtuh, rapuh.
Karena ada pahatan luka yang ku buat.
Mengikis perlahan apa yang harus menjadi acuan.
Mimpi buruk terngiang entah sampai kapan.
Maaf dari diri,
harapan-harapan kini sirna begitu saja.


Sumber: Pena Kota.

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama