Puisi Syair Maling Karya Emha Ainun Nadjib

Perjuangan utama sebuah syair, hanyalah
Untuk tak menjadi slogan
Atau kembang plastik

Dari Tuhan lahir seorang bayi
Dituding sebagai subversi, atau dipupuk
Menjadi hostes para priyayi

Syair-syair diagung-agungkan
Hingga menjadi barang kerajinan
Yang menggelikan

Cukuplah ia – kata seorang teman
Lahir dari angin
Tapi sahabat lagi mengklaim
— syair ialah berak

Berak nasib
Orang-orang terpilin

Maka kita bertengkar
Buntu dan gagap
Dari hari ke hari
Sambil membiarkan maling-maling
(1983)



Sumber: "Sesobek Buku Harian Indonesia, Empat Kumpulan Sajak", Bentang & Masyarakat Poetika Indonesia/MPI, 1993.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama