Perjuangan utama sebuah syair, hanyalah
Untuk tak menjadi slogan
Atau kembang plastik
Dari Tuhan lahir seorang bayi
Dituding sebagai subversi, atau dipupuk
Menjadi hostes para priyayi
Syair-syair diagung-agungkan
Hingga menjadi barang kerajinan
Yang menggelikan
Cukuplah ia – kata seorang teman
Lahir dari angin
Tapi sahabat lagi mengklaim
— syair ialah berak
Berak nasib
Orang-orang terpilin
Maka kita bertengkar
Buntu dan gagap
Dari hari ke hari
Sambil membiarkan maling-maling
(1983)
Sumber: "Sesobek Buku Harian Indonesia, Empat Kumpulan Sajak", Bentang & Masyarakat Poetika Indonesia/MPI, 1993.
Untuk tak menjadi slogan
Atau kembang plastik
Dari Tuhan lahir seorang bayi
Dituding sebagai subversi, atau dipupuk
Menjadi hostes para priyayi
Syair-syair diagung-agungkan
Hingga menjadi barang kerajinan
Yang menggelikan
Cukuplah ia – kata seorang teman
Lahir dari angin
Tapi sahabat lagi mengklaim
— syair ialah berak
Berak nasib
Orang-orang terpilin
Maka kita bertengkar
Buntu dan gagap
Dari hari ke hari
Sambil membiarkan maling-maling
(1983)
Sumber: "Sesobek Buku Harian Indonesia, Empat Kumpulan Sajak", Bentang & Masyarakat Poetika Indonesia/MPI, 1993.
0 Komentar