Puisi September Karya Rizal De Loesie

Puisi dalam deras hujan September,
Linang airmata mengeja isak se cangkir kopi, tiada lagi rasa.......
Hangat hambar jauh menyusup jemari meraih...
Dunia ini fana, genggam hanya sementara, sampai hujan reda...
Namun puisi mengalir serasa doa untuk segala dosa. yang pasti ada
Tertumpu bayang serasa nyata..
Antara jarak tatak cangkir, terangkat
Terlepas berderai...
Siapa penahan badai pereda ombak?
Selain iman dalam dada anak manusia....

Setelah hujan ranting kuning lembab perlahan..
Bergayut semi. Ada mekar tampak untuk izin menapak....
Wanginya akan sampai..
Jangan deraikan lagi biarkan
wangi Surga itu di alam raya...



Sumber: Kompasiana 2016.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama