Puisi Selamat Pagi, Yayang Karya Arifin C. Noer

Kita hakikatnya dilahirkan satu nama
Ketika cahaya matahari tumpah lewat kaca jendela
Angin pun memainkan pucuk dedaunan,
Bunga-bunga genit jadinya

Kita sama-sama menggeliat tanpa saling menatap
Diam-diam berterimakasih kepada udara - kepada hidup
Karena kita masih mau percaya pada cinta
Di atas karpet berserakan sisa-sisa

Percakapan-percakapan kita
Mimpi-mimpi kita semalam
Di antara sepatu-sepatu sandal-sandal
Celana-celana baju-baju
Asbak yang penuh putung, gelas-gelas kosong botol-botol kosong

Langit pagi ini langit kita
Berwarna biru muda rata dan terbuka
Biarkan bening biarkan hening

Jangan putar kaset dulu
Jangan ada gerak dulu
Aku hanya ingin mendengar
Menghirup desah nafasmu
Dan menatap matamu
Pandanganmu yang selalu bagai malam

Kita harus berterimakasih kepada hidup
Karena kita masih mempercayai cinta

Sekarang segeralah mandi
Berpakaian yang rapi sisir rambut
Biarkan terjulai seperti biasanya

Kalau mau pake sipat hati-hati,
Jangan kena bolamata nah segeralah

Selamat pagi, sayang kita akan mulai lagi
Mengikuti matahari entah ke mana
(4 Oktober 1977)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama