Puisi Malam Yang Dingin Karya Boy Candra

setelah ratusan malam yang dingin
udara berisi huruf-huruf namamu
berterbangan di antara gamang
yang lahir di sepanjang hari-hariku

kubisik tanya dalam doa;
apa kau tak rindu menatap
mataku dari dekat?


serupa rindu yang tumbuh
di antara keinginanku
menatap matamu
dan ketidakberanianku
mengatakan kalimat itu padamu
(2023)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama