Puncak alam menyengat
Di kala pagi yang menyeringai
Alam terbangun dengan senyuman lebar
Membuka jendela mata para anak manusia
Awal nan indah untuk memulai
Sebuah aktivitas di keras hiruk pikuk
Memandang gedung-gedung pencakar langit
Nan kian megah, semegah istana
Khayalan yang tak bisa tercipta
Bak pungguk merindukan sang bulan
Awal nan indah seketika menjadi gelap
Tak bersinar bagai cahaya
Anak manusia kacau akan kegelapan
Tak bisa melihat, menerawang, lalu tersesat
Pagi yang cerah untuk memulai kerja
Tak satupun dari mereka bekerja
Oh .. apakah seperti ini pemandangan indah?
Para anak manusia tersesat dalam jurang kegelapan
Tak bisa temukan jalan
Yang dirasa sekarang hanyalah susah, susah, dan susah
Bagaimana ini bisa terjadi?
Para anak manusia tak bekerja
Berdiam diri di dalam sarangnya
Karena terjebak dalam sebuah pengangguran
Di kala pagi yang menyeringai
Alam terbangun dengan senyuman lebar
Membuka jendela mata para anak manusia
Awal nan indah untuk memulai
Sebuah aktivitas di keras hiruk pikuk
Memandang gedung-gedung pencakar langit
Nan kian megah, semegah istana
Khayalan yang tak bisa tercipta
Bak pungguk merindukan sang bulan
Awal nan indah seketika menjadi gelap
Tak bersinar bagai cahaya
Anak manusia kacau akan kegelapan
Tak bisa melihat, menerawang, lalu tersesat
Pagi yang cerah untuk memulai kerja
Tak satupun dari mereka bekerja
Oh .. apakah seperti ini pemandangan indah?
Para anak manusia tersesat dalam jurang kegelapan
Tak bisa temukan jalan
Yang dirasa sekarang hanyalah susah, susah, dan susah
Bagaimana ini bisa terjadi?
Para anak manusia tak bekerja
Berdiam diri di dalam sarangnya
Karena terjebak dalam sebuah pengangguran