Puisi Nama Karya Alfiyan Harfi

ketika terbangun dari tidur
kukenakan kembali namaku
baru saja aku telah melupakannya
padahal selain nasib dan tangisan
ia adalah milikku yang pertama

kami begitu mirip
seperti saudara kembar
aku sangat mencintainya
dan dia sangat mencintaiku
tapi layaknya kekasih
seringkali kami bertengkar

seringkali aku tinggalkan ia berdiri
di tepi taman yang hujan
orang-orang menyapanya
dan mengira ia adalah diriku
di kamarku, tanpa nama
aku tertawa memikirkan hal itu

namaku hidup bersama mereka
sementara aku telah pergi darinya
ke jalan-jalan, sungai-sungai
dan menenggelamkan diri



Sumber: Kavaleri Malam Hari (Abdurrahman Wahid Center for Inter-faith Dialogue and Peace Universitas Indonesia dan Quark Books, 2017).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama