Puisi Lokasi Mimpi Karya Adri Sandra

dingin sekali malam ini, rintik embun, beku di daun-daun
kuhanyutkan jiwa di nyala lampu, pijarnya merenangi darah
dan nadi berdenyut, menggamit langit yang kusut

“o, pintu belum kututup, masuklah!”
bayang-bayang berdiri, mengetuk-ngetuk dinding hari
di matanya mimpi mendidih, gelegak rindu membuih

“kita bersulang, dalam gelas yang sama; mereguk cairan sunyi
dalam dekapan hampa yang menyala!”
bayang-bayang melangkah, rintik embun memisah
antara daging, tulang dan pembuluh darah

hangat sekali malam ini, di segala sudut
lampu menyala; gemuruh sunyi melata, lengang jadi gempita
seketika kitapun hanyut dalam siul angin
ke lokasi mimpi, warna-warni.

(Dangau: Padang Japang, 11)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama