Puisi Kunci Pintu Karya Hasan Al Banna

heit, lidahku tak pandai berdusta,
hanya bisa bilang jangan atau sila.

kuasaku tak sampai pada titah,
hanya berdiam pada pasrah.

tapi jangan pernah membentak,
karena aku ciut tak.

pula percuma menghiba,
sebab aku tiada penenggang rasa.

jika hendak jadi penakluk,
mengapa kau cuma mampu mengetuk.

jika berani mengaku menantu,
mengapa kau tak gandeng anakku.

ah, lihai benar kau menyuguh rayu,
untung aku tak tertipu.

mahir juga kau menukar rupa,
untung aku bukan pelupa.

sungguh, tiada aku penentu musti,
kecuali karena pesuruh hati.

sumpah, tiada aku pengingkar janji,
kecuali karena linggis pencuri.
(Medan, 2008)

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama