Puisi Jangan Bilang Karya A. Rahim Qahhar

Jangan bilang: Indonesia hanya Soekarno-Hatta berteriak merdeka
di Pegangsaan Timur tujuh belas Agustus empatlima

Indonesia adalah ratusan kaki napak tilas di daerah selatan
bersanding bahu bergantian menandu paru-paru Pak Dirman
tak satu pun urung atau menoleh ke belakang

Jangan bilang: Indonesia hanya Rudy bersama kawan berkibar
habis-habisan di gelanggang menimba air mata menang

Indonesia adalah Gombloh yang ompong kurus berteriak serak
merah darahku putih tulangku
Kristi menugal tanah merdeka melepas dara putih ke awan luka

Jangan bilang: Indonesia hanya Salim ahli sihir yang mahir
menyulap desa menjadi kotaraya atau melukis peta
sejarah purba menjadi peta semesta

Indonesia adalah iman meretas tali jajahan bersaksi bambu
mengalahkan meriam namun Nashar masih terus puasa malam
kanvasnya enggan tersentuh tangan dan Buyung menambal nasib
ke seberang teringat kalpataru jauh melayang

Indonesia adalah jutaan tangan siang malam mengemis asma Tuhan
minta sawah berbunga dan kebun tebu kukuh dalam peta tua dunia
di mana pendekar sejarah bersumpah tak akan merubah
tanah pusaka di garis khatulistiwa

Indonesia adalah urat nadiku air mandiku gardu jagaku jua
Chairil menjaga Bung Karno menjaga Bung Syahrir
menjaga Bung Hatta
aku menjaga siapa bila penerus mimpi dan pertapa
terlena diayun bunga-bunga surga

Jangan bilang: Indonesia harimau singa atau badak Sumatera
Indonesia bumi jejakku tungku apiku payung teduhku jua
Indonesia adalah nyawaku nyawamu nyawa ratusan juta jiwa
yang peluh lepuhnya bahana merdeka
(Medan, 595)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama