Puisi Hangatnya Pelukan Malam Karya Gus Noy

Biarpun di sini tiada Kahlil Gibran
Kehangatan tetap berkibaran
Malam paham bagaimana memberi pelukan

Jahe dan kopi sekadar lagu oplosan
Sate usus dan kikil hanya penari sorak
Aku dan kamu bersila memeluk meja
Menghapus senjang senyap bangkai almanak
Terlarung di Selat Makassar Laut Jawa
Selat Sunda Selat Bangka

Mungkin beginilah aku dan kamu
Menata ulang surat kabar usang
Kisah-kisah belum sempat ditayangkan
Bermalam suntuk bersubuh khusyuk
Di bawah gedung berlantai empat

Aku dan kamu membuat janji lagi
Menghangatkan malam dalam pelukan
Berkibar kembali apa yang memang sejatinya

(Balikpapan, 21 April 2018)


Sumber: Kompasiana 2018.
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Dukungan


Apakah Anda suka dengan karya-karya yang ada di narakata? Jika iya, Anda bisa memberi dukungan untuk narakata agar dapat tetap hidup dan update. Silakan klik tombol di bawah ini sesuai dengan nominal yang ingin Anda berikan. Sedikit atau banyaknya dukungan yang Anda berikan sangat berarti bagi kami. Terima kasih.

Nih buat jajan

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama