Puisi Aku Menyusut Jendela Kaca Karya Sjarifuddin A. Ch.

Aku menyusut jendela kaca
ketika langit bertambah buram
dan awan-awan membentuk kepingan-kepingan timah hitam yang berserakan di udara.

Aku menyusut jendela kaca
ketika anak-anak berlarian di pematang sawah
mengejar helikopter yang terbang rendah di atas pohon-pohon padi.

Aku menyusut jendela kaca
ketika petani-petani membabi buta membunuhi ribuan serangga
dan melemparkan ribuan bangkai tikus ke jurusan matahari.

Aku menyusut jendela kaca
ketika sawah dan hutan bebas dari bunyi-bunyi serangga.

Aku menyusut jendela kaca
ketika aku merasa sepi.

Aku menyusut jendela kaca.

(1975)


Sumber: Penyair Muda di depan Mimbar (DKJ, 1976).
Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Traktir


Anda suka dengan karya-karya di web Narakata? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan web Narakata ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol traktir di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama