Puisi Nisan Karya Chairil Anwar
untuk nenekanda Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridlaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu…
untuk nenekanda Bukan kematian benar menusuk kalbu Keridlaanmu menerima segala tiba Tak kutahu setinggi itu atas debu…
Lautan maha dalam mukul dentur selama nguji tenaga pematang kita mukul dentur selama hingga hancur remuk redam Kurnia…
Aku kira: Beginilah nanti jadinya. Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros. Dikutuk-s…
Ida Menembus sudah caya Udara tebal kabut Kaca hitam lumut Pecah pencar sekarang Di ruang lengang lapang Mari ria l…
Penghabisan kali itu kau datang Membawaku kembang berkarang Mawar merah dan melati putih Darah dan Suci Kau tebarkan de…
Dunia badai dan topan - Manusia mengingatkan: “Kebakaran di Hutan” Jadi ke mana Untuk damai dan reda? Mati. Barang kal…
Sambil berselisih lalu mengebu debu. Kupercepat langkah. Tak noleh ke belakang Ngeri ini luka-terbuka sekali lagi terpa…
Dalam kereta. Hujan menebal jendela Semarang, Solo…, makin dekat saja Menangkup senja. Menguak purnama. Caya menyaya…
Aku memang benar tolol ketika itu, mau pula membikin hubungan dengan kau; lupa kelasi tiba-tiba bisa sendiri di laut pilu…
Betina, jika di barat nanti menjadi gelap turut tenggelam sama sekali juga yang mengendap, di mukamu tinggal bermain Hi…
buat K. Jangan salahkan aku, kau kudekap bukan karena setia, lalu pergi gemerincing ketawa! Sebab perempuan susah men…
buat Basuki Resobowo Seperti ibu + nenekku juga tambah ketujuh turunan yang lalu aku minta pula supaya sampai di sorg…
Adakah jauh perjalanan ini? Cuma selenggang! – coba kalau bisa lebih! Lantas bagaimana? Pada daun gugur tanya sendiri, …
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin, Jadi pucat rumah dan kaku pepohonan? Sekali ini aku terlalu sangat dapat…
Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga, Adikku yang lagi keenakan menjilati es artic; Sore ini kau cintaku, k…
Sudah dulu lagi terjadi begini Jari tidak bakal teranjak dari petikan bedil Jangan tanya mengapa jari cari tempat di sini…
Terbaring di rangkuman pagi - hari baru jadi- Ina Mia mencari hati impi, Teraba Ina Mia kulit harapan belaka Ina Mia …
Pondering, pondering on you, dear… Minggu pagi di sini. Kederasan ramai kota yang terbawa tambah penjoal dalam diri –…
Selama bulan menyinari dadanya jadi pualam ranjang padang putih tiada batas sepilah panggil-panggilan antara aku dan mer…
Sudah terlampau puncak pada tahun yang lalu, dan kini dia turun ke rendahan datar. Tiba di puncak dan dia sungguh tidak t…