Puisi Cinta Sejati Karya Anonim

Rasa sayang yang kutulis dalam tetesan air mata ini dengan diam jernihnya selalu menatapmu bersamanya.

Selalu ada yang tak diceritakan, langit kepada hujan.
Entah pagi bersambut kabut,
Atau mendung yang bikin murung.

Waktu menguji kita dengan perpisahan, jarak menguji kita dengan rindu, dan air mata adalah hujan yang ikhlas jatuh di dada masing masing.

Serupa gelombang lautan, cinta datang saat kau diam, lalu tiba-tiba hilang saat kaukejar.

Cinta bisa memberikan cahaya
Pada mata yang sekalipun buta
Cinta juga bisa jadi petaka
Meski pada orang yang di surga
Ah, biarlah...
Cinta tak butuh kata-kata.

Aku membiarkanmu menikmati fase-fase tersulit dalam menahan rindu, maka izinkan aku mewujudkan mimpimu untuk mengalami fase terindah untuk melepas rindu.

Gemelisik daun kering menyadarkanku bahwa semestamu bukanlah aku.
Kerontang daun terseret angin melebur menjadi luka hatiku.

Setelah tidak dengannya, aku akan selalu mencoba untuk tetap baik-baik saja, sebab aku percaya perasaan itu datang tanpa direncanakan, dan pasti juga akan hilang tanpa direncanakan.

Tak semudah itu merangkai kata.
Jika pun sudah terangkai bibir tak bisa semudah itu mengatakannya.
Dan masih terlalu rumit untuk dijelaskan.
Diamku adalah mencintaimu!!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama